Bus Kota di Wilayah Surabaya

Bus Kota di Wilayah Surabaya, Kota Surabaya mempunyai banyak layanan transportasi umum berupa bus kota reguler punya perumahan DAMRI dan banyak perusahaan otomotif bus swasta, yang bekerja sesuai seperti izin trayek dari Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Layanan itu telah beroperasi jauh sebelum layanan Surobaya Bus dan Trans Semanggi Surobaya ada di kota ini. Pelayanan bus kota pertama kali diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya tanggal 20 Juli 1975, pengganti kegunaan trem sebagai angkutan perkotaan pertama saat itu. Hingga tahun 2017, populasi bus kota dengan banyak macam kerangka dan bodi mencapai 274 unit yang menyebar hingga dua puluh trayek berbeda.

Pada awal pada tahun 2010-an, populasi bus kota semakin menurun sampai dengan banyaknya transportasi yang kini sudah tidak layak dan mulai bermunculan banyak layanan angkutan umum di kota ini. Sampai tahun 2022, terdapat 56 unit bus dari sebelas perusahaan otobus sebagai penyedia trayek patas dan trayek patas memiliki ac. Trayek-trayek tersebut menghubungkan Terminal Purabaya atau terminal larangan Sidoarjo di selatan kota hingga beberapa sarana transportasi umum di utara kota seperti terminal bratang, terminal Joyoboyo, jembatan merah plaza (JMP), ujung baru Tanjung Perak, dan juga terminal tambak oswilangon.

Deretan unit bus pengumpan trem terparkir di depan Stasiun Wonokromo Kota, 1936.
Layanan bus kota sudah tiba di Surabaya sebagai bus pengumpan atau penjemput penumpang trem milik perusahaan Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS) sejak tahun 1889. Unit bus banyak ditempatkan di berbagai prasarana pemberhentian trem seperti Stasiun Wonokromo Kota, Willemplein, dan Ujung. Seiring dengan meredupnya masa keemasan trem, Pemerintah kota Surabaya mulai memberhentikan seluruh operasional trem di tahun 1969. Hasilnya, bus pengumpan trem merevisi status menjadi moda transportasi umum utama di kota ini.

Antrean bus kota milik Perum DAMRI bersasis Tata LP1210 relasi Joyoboyo hingga Jembatan Merah di peron Terminal Joyoboyo, 1991. Setelah dari berhentinya operasional trem, Pemerintah kota Surabaya mulai membuat proyek pendirian dan pengadaan pelayanan transpportasi kota yang terikat terhadap trayek tetap, dengan bekerja sama dengan operator pelopor Perumahan damri. Layanan bus kota oleh Perum DAMRI ini resmi diluncurkan pada 20 Juli 1975 dengan sejumlah dua puluh unit bus besar produksi dari Robur. Sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat, Perum DAMRI mulai menambahkan jumlah bus hingga sebanyak  lima puluh unit saat tahun 1976 dan 92 unit pada tahun 1978. Sampai tahun 1982, rute bus kota meningkat menjadi sembilan dan dilayani oleh 168 unit bus kesembilan rute bus kota terbaru.

Author: admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *